Waspada! Ini yang Terjadi Jika Anda Menahan BAB
A
A
A
NEW YORK - Waspada jika Anda kerap menahan buang air besar (BAB). Pasalnya, selain menimbulkan rasa tidak nyaman, kebiasaan ini juga bisa berdampak pada kesehatan tubuh.
Dilansir dari Women's Health, Asisten profesor di Tuoro College of Osteopathic Medicine, New York, Niket Sonpal MD menjelaskan ketika rasa ingin BAB muncul, ini tandanya tinja sudah menyentuh rektum. Dengan demikian Anda harus segera ke kamar mandi. Umumnya, seseorang akan BAB setelah makan atau minum secangkir kopi di pagi hari. Hal ini disebabkan oleh kafein yang menstimulus usus.
Kendati demikian, pada dasarnya setiap orang memiliki waktu dan frekuensi BAB yang berbeda-beda. "Dalam beberapa jam pertama menahan BAB, Anda akan merasakan tekanan di perut. Beberapa orang menggambarkannya seperti kram perut. Sementara, beberapa orang mengaku justru rasa ingin BAB makin parah," papar Sonpal.
Namun jika Anda menahan BAB sampai enam jam, tubuh akan merasa kehilangan keinginan BAB. Kondisi ini bukan disebabkan tinja sudah hilang, melainkan mulai mengeras dan menyebakan terjadinya sembelit. Sementara menahan BAB dalam waktu 12 jam, Sonpal mengatakan, perut bisa terlihat buncit dan ketika dipegang perut memiliki bentuk yang tidak rata.
Kondisi ini menandakan tinja semakin mengeras di usus dan risiko sembelit lebih besar. Parahnya, saat Anda BAB kemudian, fases akan sulit dikeluarkan hingga terjadi perdarahan atau robekan kecil.
"Memang, saya belum pernah mendengar orang meninggal akibat menahan BAB. Khususnya pada orang dewasa, menahan BAB bisa membuat tinja mengeras hingga ketika Anda hendak BAB, bisa saja dibutuhkan pencahar. Intinya, ketika Anda ingin BAB, sebisa mungkin segeralah BAB. Tapi jika tidak memungkinkan, setidaknya jadikan itu sebagai prioritas yang mesti dituntaskan dalam beberapa jam ke depan," pungkasnya.
Dilansir dari Women's Health, Asisten profesor di Tuoro College of Osteopathic Medicine, New York, Niket Sonpal MD menjelaskan ketika rasa ingin BAB muncul, ini tandanya tinja sudah menyentuh rektum. Dengan demikian Anda harus segera ke kamar mandi. Umumnya, seseorang akan BAB setelah makan atau minum secangkir kopi di pagi hari. Hal ini disebabkan oleh kafein yang menstimulus usus.
Kendati demikian, pada dasarnya setiap orang memiliki waktu dan frekuensi BAB yang berbeda-beda. "Dalam beberapa jam pertama menahan BAB, Anda akan merasakan tekanan di perut. Beberapa orang menggambarkannya seperti kram perut. Sementara, beberapa orang mengaku justru rasa ingin BAB makin parah," papar Sonpal.
Namun jika Anda menahan BAB sampai enam jam, tubuh akan merasa kehilangan keinginan BAB. Kondisi ini bukan disebabkan tinja sudah hilang, melainkan mulai mengeras dan menyebakan terjadinya sembelit. Sementara menahan BAB dalam waktu 12 jam, Sonpal mengatakan, perut bisa terlihat buncit dan ketika dipegang perut memiliki bentuk yang tidak rata.
Kondisi ini menandakan tinja semakin mengeras di usus dan risiko sembelit lebih besar. Parahnya, saat Anda BAB kemudian, fases akan sulit dikeluarkan hingga terjadi perdarahan atau robekan kecil.
"Memang, saya belum pernah mendengar orang meninggal akibat menahan BAB. Khususnya pada orang dewasa, menahan BAB bisa membuat tinja mengeras hingga ketika Anda hendak BAB, bisa saja dibutuhkan pencahar. Intinya, ketika Anda ingin BAB, sebisa mungkin segeralah BAB. Tapi jika tidak memungkinkan, setidaknya jadikan itu sebagai prioritas yang mesti dituntaskan dalam beberapa jam ke depan," pungkasnya.
(nfl)